Meta Nggak Main-Main Lagi: Tim Superintelligence Dibentuk, Peneliti Top OpenAI & Google Dibajak!

Meta lagi serius banget masuk ke arena AGI, dan langkah-langkah mereka mulai bikin panas kubu sebelah. Kalau dulu kita kenal Meta sebagai ‘anak baik’ yang sering rilis model AI open-source, sekarang kayaknya mereka udah ganti strategi. Mereka lagi habis-habisan ngebangun tim elit bernama “Superintelligence” dengan satu tujuan: jadi yang terdepan dalam pengembangan AGI (Artificial General Intelligence). Caranya? Agresif abis!

Misi AGI Dipimpin Langsung oleh Zuck dan Sang ‘Prodigy’

Inisiatif super ambisius ini nggak main-main, karena dipimpin langsung oleh Mark Zuckerberg. Tapi dia nggak sendirian. Zuck menggandeng Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI yang dikenal sebagai salah satu talenta paling cemerlang di generasinya.

Langkah pertama yang mereka ambil gila banget: Meta menginvestasikan $14,3 miliar buat membeli 49% saham Scale AI, perusahaan yang fokus pada pelabelan data. Tapi ini bukan sekadar beli perusahaan data. Ini adalah langkah strategis untuk “membajak” Alexandr Wang dan timnya buat memimpin lab riset superintelligence baru di Meta.

Tim Impian yang Bikin OpenAI Ketar-Ketir

Kalau mau bikin tim super, isinya harus orang-orang super juga, kan? Nah, Meta benar-benar membuktikan itu. Mereka nggak segan-segan “membajak” talenta terbaik dari para pesaingnya, terutama dari OpenAI.

Beberapa nama besar yang berhasil pindah markas ke Meta antara lain:

  • Trapit Bansal: Salah satu otak di balik pengembangan reinforcement learning dan o1 reasoning model di OpenAI.
  • Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Hongyu Ren, dan Shuchao Bi: Kuartet peneliti papan atas yang punya andil besar dalam pengembangan model-model canggih OpenAI. Jiahui Yu bahkan sebelumnya mengepalai tim Persepsi di OpenAI.
  • Seluruh tim dari kantor OpenAI di Zurich: Ini yang paling bikin heboh. Bukan cuma satu-dua orang, tapi satu kantor riset!

Yang bikin para talenta ini tergoda bukan cuma visi besar Meta, tapi juga tawaran yang fantastis. Kabarnya, Meta nawarin bonus rekrutmen sampai $100 juta! Dengan duit segitu, wajar aja kalau banyak yang akhirnya luluh.

Reaksi Panik dari OpenAI: "Rumah Kami Dibobol!"

Tentu saja, OpenAI nggak tinggal diam melihat aset-aset terbaiknya dibajak. Dalam sebuah memo internal yang bocor ke publik, Chief Research Officer OpenAI, Mark Chen, ngungkapin rasa frustrasinya. Dia bilang, rasanya kayak:

“ada yang bobol masuk ke rumah kami dan nyuri sesuatu.”

Memo itu juga menyebutkan kalau OpenAI bakal “mengkalibrasi ulang” kompensasi mereka. Ini sinyal jelas kalau strategi agresif Meta berhasil bikin kubu sebelah panik dan terpaksa ikut menaikkan tawaran biar talenta mereka nggak lari semua.

Meta Ganti Haluan: Dari Open-Source ke AGI Penuh

Langkah ini menandai perubahan besar dalam strategi Meta. Mereka nggak lagi cuma fokus pada model Llama yang bersifat open-source. Sekarang, tujuan utamanya adalah AGI, “cawan suci” dalam dunia kecerdasan buatan. Ini menempatkan mereka dalam persaingan langsung dengan raksasa seperti Google dan OpenAI.

Kalau Meta beneran berhasil dengan tim superintelligence-nya, ini bisa jadi salah satu langkah paling berani mereka sejak ganti nama dari Facebook. Mereka nggak cuma mau jadi platform media sosial, tapi juga pemimpin revolusi AI berikutnya.

Persaingan di dunia AI makin seru dan brutal. Semua pemain utama sadar kalau talenta adalah kunci. Bakal kayak apa persaingan AGI ke depan kalau semua pemain utama udah gercep kayak gini? Siapa yang bakal keluar sebagai pemenang? Kita tunggu saja babak selanjutnya.

– Alfian

Artikel populer

Kenapa ChatGPT Sering Nggak Nyambung? Ini Cara Bikin Prompt yang Bener!

Kenapa ChatGPT Ngomongnya Kaku Banget? Apa Itu Memori? dan Cara Bikin Dia Lebih Ngerti Kita.

Contoh Penggunaan ChatGPT Buat Bantu Kegiatan Sehari-hari